Ketua Takmir Mesjid Mesum Di Mesjid

Bookmark and Share
BERITA TERKINI, Dituding mencabuli pasiennya di dalam masjid, Haji Syafiuddin (55), ketua takmir Masjid Hairul Jannah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, Sumenep, dilaporkan ke polisi oleh seorang janda beranak satu Kiswariyatun (45), warga desa setempat, Jumat (6/12/2013). Pelapor adalah korban dan sekaligus pasien ketua takmir tersebut.

Dalam laporannya, korban Kiswariyatun, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual pentol itu, pada Senin pagi lalu (2/12/2013), bertemu pelaku dengan bermaksud meminta jimat penglaris dagangannya. Karena pelaku dikabarkan juga berprofesi sebagai dukun khusus penglaris dagangan.

Dari pertemuan pagi itu, disepakati bahwa si ketua takmir  menyanggupi permintaan pembuatan jimat penglaris dengan syarat korban harus mengembilnya pukul 22.00 WIB. Karenanya, tepat pukul 22.00 WIB, korban pun mendatangi tempat tinggal pelaku di area masjid tersebut.

Sesampainya di masjid korban diminta masuk ke ruang pribadinya, yang terletak di samping masjid. Korban masih  di suruh menunggu prosesi pembuatan jimat penglaris, yang akan dibuat oleh pelaku pada pukul 00.00 WIB. Karena keinginan korban sangat kuat untuk memperlaris dagangan pentolnya, korban setia menanti pembuatan jimat penglaris hingga pukul 00.00 WIB.

Pada saat menunggu di ruang pribadinya itulah, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan meraba-raba tubuh sintal korban yang sudah lama ditinggal mati suaminya. Korban berusaha meronta menolak keinginan bejat pelaku, namun akhirnya tak berdaya dan seolah-olah dihipnotis oleh pelaku.

�� Disamping seperti orang dihipnotis, mulut saya juga dibekap oleh pelaku. Bahkan mengancam akan membunuh saya kalau berteriak dan berontak menolak keinginannya,�� papar Kuswariyatun, di hadapan polisi, yang didampingi adik korban, Firman Azhari.

Setelah hampir dua jam bergelut layaknya hubungan badan suami istri itu, dan tepat pukul 00.00 WIB, korban baru bisa dipesilahkan pulang. �� Namun baru saja mbak saya bisa keluar ruangan ketua takmir, tiba-tiba ada puluhan warga yang datang dan mengepung sekitar masjid,�� timpal Firman Azhari, adik korban.

Warga yang mengetahui kalau yang keluar dari ruang pribadi ketua takmir seorang perempuan, langsung merangsek dan menangkap keduanya. Kemudian kedua insan berlainan jenis dibawa ke rumah perangkat desa setempat untuk diminta keterangan terkait kedatangan korban ke ruangan takmir tersebut.

�� Dari sana diketahui, kalau kakak saya menjadi korban rayuan dan tipuan pelaku, dengan pura-pura akan membuatkan zimat penglaris, tapi ternyata dicabuli,�� tambah Firman Azhari.

Semula keluarga korban meminta pelaku bertanggungjawab atas perbuatannya dan diselesaikan secara kekeluargaan. Namun ternyata tidak ada titik temu, bahkan kepala desa setempat pun tidak bisa menyelesaikan persoalan tersebut, akhirnya dilaporkan ke Polres Sumenep.

Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko melalui Humas Polres Sumenep, AKP Bagyo Supriatmanto, mengatakan, jika pihaknya sudah menerima laporan dugaan pencabulan atau pemerkosaan yang dilakukan ketua takmir masjid.  " Sekarang baru korban yang kami periksa, untuk pemanggilan tersangka akan kami lakukan setelah pemeriksaan saksi-saksi,�� tandas Bagyo.

Sumber: tribunnews.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar