BERITA TERKINI, PENGACARA Andi Muallim, menggambarkan pemeriksaan kliennya dengan bahasa, "relaks, santai."
Ungkapan dikemukakan Tadjuddin Rahman, menjawab pertanyaan Tribun, kenapa di paruh dua jam awal pemeriksaan maraton 7 jam itu, Muallim terlihat dan sempat terdengar ketawa di level ngakak saat ditanya keterkaitannya soal dugaan korupsi bansos.
"Pak Muallim mungkin lebih santai. Sebab sebagian besar pertanyaan sudah dijawab saat beliau diperiksa sebagai saksi," kata Tajuddin, pengacara yang satu almamater dengan mantan Ketua MK Mahfud MD dan pengacara senior Indonesia Adnan Buyung Nasution ini.
Tadjuddin yang juga manjadi pengacara sejumlah korporat besar di Makassar ini, lalu menjelaskan perihal tawa di dalam ruangan itu.
"Teman-teman pengacara, pak Andi Muallim, dan para jaksa ketawa, sebab saya cerita, justru karena saya bilang, Pak Sekprov yang diperiksa, justru saya yang mencret,." katanya.
Dari pantauan Tribun, setidaknya empat kali Tadjuddin Rahman, keluar meninggalkan kliennya. "Saya sempat minum obat sakit perut, intridal, tapi eh ternyata mencret-mencret," ujar Tadjuddin yang beberapa kali terlihat mengelap keringat di mukanya dengan kertas tisu khusus penyeka keringat warna biru tua.
Pengacara asal Rappang ini tidak merinci pemicu dia bolak-balik kamar besar. Yang jelas di atas meja tempat duduknya, selain setumpuk dokumen, ada beberapa gelas minuman air mineral, satu botol air merek Aqua, dan satu botol air mineral plus warna biru, merek Oxigen.
Di meja juga dihidangkan makanan ringan. Di dalam gelas kosong ada potongan daun pisang, laiknya pembungkus lemper, panganan ketan tanak dengan isi daging.
Sekitar sejam pemeriksaan, Muallim pindah tempat duduk. Awalnya, duduk di sebelah kanan tim jaksa menghadap ke utara, lalu kemudian pindah menghadap ke selatan.
"Pak Muallim dan jaksanya tak tahan dengan AC yang langsung mengarah ke mukanya," karta sumber tribun, yang menggambarkan suasana pemeriksaan di ruang Asisten Pidana Khusus Kejadi B7 di Lantai 5 Menara Kejati di Km 4, Flyover Makassar.
Di ruangan yang bisa ditempati meja pimpong itu, sering digunakan sebagai ruang ekspose kasus strategis bidang pidana khusus. Di ruang itu ada sekitar 8 orang.
Di samping kanan ruangan rapat ini, adalah ruang kerja Aspidus Gerry Yasid. Sebanyak 30-an saksi-saksi kasus ini diperiksa di ruangan penyidik lain. Lokasi ruang pemeriksaan saksi di bagian depan ruangan B7, yakni ruangan A7.
Dua jaksa lain yang berdekatan dengan kursi Muallim adalah jaksa penyidik Mudadzir dan Fahrul Mamat. Mudadzir mencatat dan merekam pemeriksa di laptop hitam dengan stiker warna merah bertulis "Gantung Ko...tor". Tiga hurup di stiker itu, RU dan P, sudah tanggal.
Muallim datang pada pukul 10.00 wita. Ia memakai baju batik kuning bercampur warna biru dan celana kain cokelat. Senin (30/12/2013).Saat datang, mereka datang lewat tangga depan Kejati. Muallim berusaha menghindar dari sejumlah wartawan yang telah menunggunya. Tak satupun wartawan yang mempergokinya.
Menurut informasi yang disampaikan oleh salah satu staf Kejati. Pada saat Muallim datang, ia langsung masuk ke ruangan Asisten Pidanan Khusus (Aspidsus), Gerry Yasid.
Pada saat Muallim diperiksa, ia menghadap ke selatan. Ia duduk di sebuah kursi yang terletak di samping kiri penyidik Kejati Mudadzir dan Fahrul alias Mamat. Penyidik juga duduk di sebuah kursi dan menghadap ke timur. Selama Muallim menjalani proses pemeriksaan, ia tidak pernah keluar dari ruangan penyidik. Muallim hanya memilih untuk tinggal di ruang pemeriksaan.
Bertepatan pukul 17.00 wita, Muallim keluar dari ruangan B7 tempat ruang penyidik khusus. Namun ia tidak berkomentar soal pemeriksaannya. Ia terus berjalan ke lift Kejati yang berada di sebelah selatan kantor Kejati.
Kemudian ia turun ke parkiran Kejati, dan dijemput oleh sopirnya yang berpakaian dinas warna hijau tua. Muallim langsung naik ke kursi tengah dan duduk bersampingan dengan Tajuddin. Mobil yang ia kendarai jenis Mitsubishi Pajero Sport, dengan nomor pelat DD 620 AC, warna hitam. Tadjuddin tak memakai mobil Hyundai merah terangnya. (ref:tribunnews.com)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar