BERITA TERKINI, Banjir yang menggenangi 75 persen wilayah Kota Manado hingga Rabu (15/1/2014) malam belum surut. Kondisi terasa mencekam karena aliran listrik ikut padam sejak siang dan belum menyala.
Ratusan warga yang masih terjebak di rumah-rumah mereka hanya menggunakan penerangan seadanya. Bahkan di beberapa lokasi pengungsian pun listrik juga belum menyala. Padamnya listrik membuat kota Manado gelap gulita.
Ribuan warga yang bisa menyelamatkan diri, kini mencoba berlindung di lokasi-lokasi yang aman. "Banjir kali ini sungguh parah melebihi banjir besar pada tahun 2000 lalu. Sungguh dahsyat," ujar Rustam, warga Paal Dua, Kecamatan Tikala.
Dari data yang dihimpun ada 11 kecematan di Kota Manado yang terdampak banjir, sudah lebih dari dua ribu orang diungsikan. Sementara tinggi banjir di bentaran Kuala Jengki mencapai 6 meter. Pusat Kota Manado juga tidak luput dari terjangan banjir yang mencapai ketinggian 1,5 meter.
Di daerah Tikala, Banjer, Dendengan Dalam, Ketang Baru ketinggian banjir bahkan melewati atap rumah. Ratusan warga yang masih terjebak banjir belum diketahui nasibnya. Petugas penyelamat dari berbagai instansi terlihat kewalahan menangani permintaan evakuasi.
Kekhawatiran warga semakin memuncak ketika terdengar kabar, di daerah Tomohon hujan lebat masih mengguyur. Sementara tinggi gelombang di laut juga tidak mereda. "Kami benar-benar jadi takut. Kasihan mereka yang rumahnya terendam banjir," kata Inneke, warga Mapanget.
Laporan lain juga menyebutkan bahwa telah terjadi longsor di beberapa titik yang mengakibatkan putusnya akses jalan dan jembatan. Longsor yang terjadi di jalan Manado - Tomohon telah menghambat perjalanan warga. Titik longsor juga terjadi di jalan raya Kombos, depan Pasar Segar, dan jalan Arie Lasut.
Belum ada data resmi mengenai korban jiwa. Dibeberapa titik bencana terdapat beberapa laporan warga mengenai korban yang hanyut terseret banjir. (src:manadoexpress.com)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar